April 19, 2024
iden

Agus Supriyatna: KPU Banten Ingin Pilkada yang Fun dan Mendidik

Pilkada Provinsi Banten 2017 merupakan pilkada berpemilih terbanyak dari 101 daerah Pilkada Serentak 2017. Daftar pemilih per 3 November 2016 berjumlah 7.802.350. Bandingkan dengan pemilih Pilkada DKI Jakarta yang berjumlah 7.132.865.

Rataan pemilih muda (usia 17 sampai 30 tahun) yang mengisi 30-an% pemilih menentukan partisipasi secara kuantitas dan kualitas pemilu. KPU Banten, berkeinginan menyalurkan kreativitas dan antusiasme yang relatif dimiliki kaum muda untuk berpartisipasi secara positif dalam pesta demokrasi provinsi paling barat Pulau Jawa ini.

Bersama Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) serta Universitas Multimedia Nusantara (UMN), KPU Banten mengadakan “Pilkada Banten Apps Challenge 2016” yang dimulai tahap pendaftarannya 7-17 November 2016 sampai pelaksanaan lomba pada 17 Desember 2016. Para pihak ini menilai, pemilih muda melek digital belum mendapat layanan cukup dalam informasi dan partisipasi.

Berikut penjelasannya, Ketua KPU Banten, Agus Supriyatna kepada rumahpemilu.org (8/11) mengenai “Pilkada Banten Apps Challenge 2016” dan partisipasi pemilih di Banten:

Latar belakangnya apa ya, KPU Banten mengadakan  “Pilkada Banten Apps Challenge 2016”?

Kegiatan ini punya latar belakang, masih rendahnya partisipasi pemilih di pemilu Banten. Khususnya di kalangan pemilih muda. Politik dan pemilu berkesan jauh dengan pemilih muda. Salah satu faktornya, pendidikan dan kampanye yang dilakukan penyelenggara pemilu belum dilakukan sesuai dengan segmen pemilih muda yang dituju.

Tujuannya meningkatkan partisipasi pemilih?

Iya. Meningkatkan partisipasi pemilih sebelum dan saat pemungutan suara. Kualitas dan kuantitas. KPU Banten ingin pilkada yang fun dan mendidik.

Harapannya, aplikasi pilkada apa yang dihasilkan dari “Pilkada Banten Apps Challenge 2016” ini?

Ada dua kategori lomba. Pertama, kategori umum. Kedua, kategori games. Kategori umum bisa menghasilkan aplikasi pengenalan calon, pemantauan pemilu, dan lainnya. Sedangkan pada kategori games, bisa dihasilkan macam-macam games pilkada atau pemilu.

Secara kuantitas, berapa partisipasi pemilih di Banten di pemilu sebelumnya?

Di Pemilu Presiden 2014, 70%. Di Pemilu Legislatif 2014, 72%.

Bagaimana dengan Pilkada 2015 di beberapa kabupaten/kota di Banten?

Daerah-daerah di Banten di Pilkada 2015 terbilang sepi pemilih. Dari empat daerah yang menyelenggarakan serentak Pilkada 2015, jumlah rata-rata pemilih adalah 56%. Kabupaten Serang, menjadi daerah terendah dengan 50,37% pemilih.

Apa sebab menurunnya partisipasi pemilih itu?

Tentu banyak sebab. Kami menilai salah satunya, kampanye dan pendidikan pemilih selama ini belum cukup menyentuh pemilih muda. Terutama kaum muda di bidang teknologi informasi atau yang biasa dengan dunia digital. Mereka belum cukup dapat informasi pemilu dan ruang partisipasi yang sesuai.

Sebelumnya, apa upaya KPU Banten untuk mendorong pemilih muda berpartisipasi di pemilu?

Sebelumnya, dan juga yang dilakukan di pilkada sekarang, kami mengadakan KPU Banten Goes to School dan KPU Banten Goes to Campus. Ini kegiatan kampanye memilih ke sekolah dan kampus. Selain itu, kami pun melanjutkan kegiatan relawan demokrasi. Ada lima segmen pemilih di sini, selain pemilih muda ada juga pemilih perempuan, pemilih disabilitas, pemilih marjinal, dan pemilih dari masyarakat agama.

Di pilkada daerah lain, partisipasi pemilih meningkat berkait dengan kualitas calon. Sebagai penyelenggara, KPU Banten punya pendapat apa?

Ya. Itu tak bisa dipungkiri. Bagus/buruk-nya calon di mata pemilih, akan menentukan tinggi/rendah-nya partisipasi memilih. Kami berharap, dengan adanya dua pasangan calon di Pilkada Banten, pemilih makin menyadari, begitu menentukannya suara setiap pemilih. Ini head to head. Tugas kami sebagai penyelenggara pemilu, berusaha sebaik mungkin menyelenggarakan Pilkada Banten. []

whatsapp-image-2016-11-10-at-9-11-47-am