Maret 28, 2024
iden

Setelah Pilkada Calon Tunggal Usai

Pilkada yang hanya diikuti oleh satu pasangan calon di Tasikmalaya usai digelar dengan sejumlah catatan perbaikan.

TASIKMALAYA – Saepudin (58) duduk sendiri di lorong sebuah sekolah di Kelurahan Cikunten, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya (9/12). Sebuah kelas di sekolah itu disulap jadi Tempat Pemungutan Suara (TPS) 4—tempat Saepudin menggunakan hak pilihnya dalam pemilihan kepala daerah yang hanya diikuti satu pasangan calon itu.

Sekolah, yang biasanya ramai oleh anak-anak itu, kini hanya dihuni oleh petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) beserta tak lebih dari tujuh warga yang menyaksikan proses penghitungan suara. “Baru kali ini TPS selengang ini,” kata Saepudin, dengan logat Sundanya yang kental (9/12).

Sejam setelah pemungutan suara dilaksanakan, penghitungan usai. Saepudin telah mencatat hasil pemilihan di TPS tersebut dan mendapati Uu Ruzhanul Ulum dan Ade Sugianto, calon tunggal tersebut, tak menang. Dalam Pilkada rasa referendum itu, hanya 51 suara yang menyatakan setuju dan 194 suara yang tidak setuju.

Sepi yang dirasakan Saepudin juga terkonfirmasi dengan data partisipasi pengguna hak pilih se-Kabupaten Tasikmalaya. Hanya 60,19 persen pemilih yang menggunakan hak pilihnya pada Pilkada kali ini.

Sebelum data rekapitulasi yang masuk ini mencapai 100 persen, Zamzam Zamaludin, Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tasikmalaya berkali-kali menunjukkan kekhawatirannya. “Jadi yang calon tunggal ini jangan mendapatkan partisipasi di bawah 50 persen. Saya khawatir ketika partisipasi belum juga mencapai 60 persen,” kata Zamzam, sambil menunjuk data real count yang terpampang di layar besar di kantornya, Rabu malam (9/12).

Partisipasi rendah bukan satu-satunya soal yang ditemui pada penyelenggaraan pilkada calon tunggal di Tasikmalaya. Jurnalis Rumah Pemilu,Maharddhika, menelusuri berbagai temuan yang mencuat pada saat persiapan hingga rekapitulasi suara di tingkat kecamatan usai di Pilkada calon tunggal di Tasikmalaya ini. Dari soal tudingan keberpihakan penyelenggara hingga pemantau yang tak bertaring. Dari minimnya antusiasme pemilih hingga signifikannya suara tidak sah.

Temuan tersebut dapat dibaca dalam empat seri tulisan dalam tautan berikut.

Serba Salah Sosialisasi: http://new.rumahpemilu.com/id/2015/12/16/serba-salah-sosialisasi/ 

Sepi Kandidat Sepi Pemilih: http://www.rumahpemilu.org/in/read/10662/Sepi-Kandidat-Sepi-Pemilih 

Tulah Surat Suara Baru: http://new.rumahpemilu.com/id/2015/12/16/tulah-surat-suara-baru/

Bertanding Tanpa Senjata: http://new.rumahpemilu.com/id/2015/12/16/bertanding-tanpa-senjata/ []