October 8, 2024

KPU Lampung Susun DIM Sebagai Masukan untuk KPU RI

Terdapat delapan kabupaten/kota yang menyelenggarakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 di Lampung. Empat tahapan Pilkada Serentak telah ditunda. KPU Lampung melakukan pembahasan daftar inventaris masalah (DIM) Peraturan KPU(PKPU) sebagai masukan kepada KPU RI.

“Kami membahas dan mendiskusikan DIM PKPU pasca penundaan empat tahapan Pilkada, sebagai masukan kepada KPU RI. Tapi ini tidak dalam skenario opsi penundaan A, B, atau C, tapi merespon penundaan empat tahapan dan dalam kondisi Covid-19 (Coronavirus disease 2019) yang belum pulih,” terang anggota KPU Lampung, M. Tio Aliansyah kepada rumahpemilu.org melalui Whats App (8/4).

Empat poin di dalam DIM yang disusun KPU Lampung yakni pertama, peniadaan alat peraga kampanye (APK) yang diadakan oleh KPU kabupaten/kota. Sebagai gantinya, stiker foto pasangan calon (paslon) akan ditempel di rumah-rumah penduduk.

“Karena wacana realokasi anggaran hibah, maka usulanya APK yang diadakan KPU kabupaten/kota ditiadakan saja, mengingat pendapatan daerah maupun pusat pada masa Covid ini pasti sangat berkurang,” ujar Tio.

Kedua, bakal paslon tak diperkenankan membawa massa pendukung pada saat pendaftaran. Adapun ketua dan sekretaris partai politik, serta liaison officer (LO) diperbolehkan mendampingi.

Ketiga, ditiadakannya kampanye dalam bentuk tata muka, pertemuan terbatas, dan rapat umum. Kampanye dialihkan melalui media cetak dan media elektronik.

“Karena kan bentuk kampanye ini melibatkan massa ramai,” tukasnya.

Keempat, debat paslon hanya dihadiri oleh paslon, KPU kabupaten/kota, Bawaslu, moderator, kru televisi dan radio. Debat pun akan disiarkan melalui siaran langsung di media sosial.

Dikatakan Tio, selain menyusun DIM PKPU, KPU Lampung juga tengah melakukan supervisi terhadap penonaktifan badan adhoc, memastikan tak ada anggaran Pilkada yang digunakan setelah dilakukan cut off, dan sosialisasi antisipasi Covid-19 kepada masyarakat dan jajaran penyelenggara pemilu di Lampung.

“Jadi, rutinitas lain sebetulnya tetap kita lakukan, meski di rumah. Termausk juga kami tetap melakukan koordinasi melalui zoom,” ungkapnya.