Mengingat Keberanian Munir dalam Wabah Demokrasi
“Saya paling risau kalau ada orang yang menganggap saya berani. Karena setahu saya, saya penakut. Yang berani itu istri saya, bukan saya.” Begitu Munir Said Thalib berujar dalam dokumen audio visual “Bunga Dibakar”. Suciwati, Kekasih Abadi Sang Pejuang HAM menegaskan, “dia berani, memang.” “Berani” sebagai satu kata yang bisa mewakili Munir jadi mendesak diingat dalam wabah. Berkata benar di tengah …