Maret 19, 2024
iden

Wajah Covid-19 Kluster Pilkada

Per 10 September 2020, 60 dari 735 bakal calon kepala daerah yang mendaftarkan diri kepada KPU daerah dilaporkan positif Corona virus disease 2019 (Covid-19). 60 orang tersebut diketahui positif sebelum melakukan pendaftaran ke kantor KPU daerah, pada saat pendaftaran, dan saat melakukan tes kesehatan. Akibatnya, orang-orang yang berkontak dengan 60 bacalon mesti melakukan pemeriksaan tes Covid-19, baik rapid test maupun swab test.

Selain bacalon, penyelenggara pemilu yang menjalankan tugas dengan risiko besar karena tidak dapat mengerjakan pekerjaan dari rumah, juga terdampak penularan Covid-19. Anggota Bawaslu, Ratna Dewi Pettalolo, pernah menjadi pasien Covid. Kabar terakhir, pada jajaran penyelenggara pemilu tingkat pusat, anggota KPU pusat, Evi Novida Ginting, positif Covid-19.

Kabar tersebut menyusul informasi 96 pengawas pemilu di Kabupaten Boyolali positif Covid-19. Kabar terbaru lagi, Ketua KPU Gresik, juga terpapar Covid-19.

Perlindungan data pribadi VS kesehatan publik

Tidak banyak nama bacalon positif Covid-19 yang bisa didapatkan. KPU dan Bawaslu enggan memberikan informasi nama bacalon positif Covid guna menjaga perlindungan data pribadi para bacalon. Memang, sebagaimana norma di dalam Surat Keputusan KPU No.394/2020, rekam medis bakal calon merupakan dokumen yang dikecualikan untuk diinformasikan kepada publik.

Menyoroti keengganan penyelenggara pemilu untuk mempublikasikan nama bapaslon positif Covid-19, pemerhati pemilu, Titi Anggraini memandang bahwa data nama bapaslon positif Covid-19 penting untuk diinformasikan kepada publik. Tujuannya yakni, untuk menghadirkan rasa aman kepada pemilih dan penyelenggara pemilu dalam berinteraksi dengan bapaslon yang akan menjadi calon yang aktif berkampanye.

“Mereka kan berkompetisi di ruang publik dan untuk memberikan rasa aman kepada publik soal misalnya kemungkinan interaksi mereka dengan pihak lain,” kata Titi kepada rumahpemilu.org (10/9).

Pembukaan data bapaslon positif Covid-19 pun mesti diikuti dengan edukasi kepada publik bahwa positif Covid-19 bukanlah aib. Pun sebagai pengingat kepada semua pihak di daerah tersebut untuk semakin mematuhi protokol Covid-19.

7 nama dari 60 bapaslon positif Covid-19 berhasil ditemukan selama penelusuran yang dilakukan oleh rumahpemilu.org dari berbagai sumber.

  1. Antoni Imam, bakal calon wakil bupati Lampung Selatan. Antoni dinyatakan positif Covid-19 setelah melakukan swab test beberapa waktu jelang pendaftaran di KPU. Antony adalah anggota DPRD Lampung.
  2. Khairunas, bakal calon bupati Solok Selatan, Sumatera Barat. Khairunas tidak hadir saat pendaftaran bakal pasangan calon di KPU Kabupaten Solok Selatan lantaran sedang menjalani isolasi mandiri. Khairunas adalah anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat dan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Provinsi Sumatera Barat periode 2020-202.
  3. Suyatno, bakal calon Bupati Rokan Hilir (Rohil), Riau. Suyatno, petahana, mendaftar sebagai bapaslon ke KPUD secara virtual.
  4. Trinda Farhan Satria, calon bupati Agam, Sumatera Barat. Trinda, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Bupati Agam, mendaftar ke KPU Kabupaten Agam pada hari ketiga, Minggu, 6 September.
  5. Andri Warman, calon bupati Agam, Sumatera Barat. Andri terkonfirmasi positif Covid-19 pada Senin pagi, 7 September. Andri adalah mantan anggota DPRD Sumatera Barat dari fraksi Partai Amanat Nasional (PAN).
  6. Muhammad Fajri, bakal calon wakil bupati Klaten, Jawa Tengah, terkonfirmasi positif Covid-19. Fajri merupakan kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang pernah menjadi anggota DPRD Kota Solo selama dua periode.
  7. Kristoforus Loko, calon bupati di Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kristoforus terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan hasil tes swab di RSUD Johannes Kupang pada Selasa, 8 September. Kristoforus pernah menjabat sebagai Ketua Ketua DPRD Ngada.

Selain tujuh nama itu ada dua nama lain yang sempat dilaporkan positif Covid-19. Pertama, Ratu Ati Marliati, Calon Wali Kota Cilegon, Banten. Kedua, Lisa Andriani Lubis, bakal calon wali kota Binjai, Sumatera Utara. Tapi, dikesempatan tes kedua, dua nama ini negatif Covid-19.

Lisa sempat datang ke KPU Binjai untuk melakukan pendaftaran pasangan calon bersama calon wakil wali kota Sapta Bangun. Lisa yang merupakan istri Wali Kota Binjai, pada swab test kedua dinyatakan negatif Covid-19.

Titi menekankan, publikasi nama-nama bacalon tersebut amat penting. Ada kegiatan berkerumunan yang melibatkan bacalon saat dan setelah pendaftaran. Mengetahui nama bacalon positif Covid-19 bisa memastikan di mana posisi, sehingga pemetaan potensi perluasan Covid-19 dan cara mengantisipasinya bisa dilakukan. []

AMALIA SALABI