Koalisi Masyarakat Sipil mendesak Kementerian Agama (Kemenag) membatalkan rencana menghadirkan Capres Prabowo Subianto sebagai narasumber dalam kegiatan sarasehan peningkatan prestasi santri dan kemandirian pesantren. Sebelumnya Kemenag mengundang Capres Prabowo untuk menyampaikan tentang kemandirian pesantren dan bela negara di Jakarta International Expo (JIEXPO), Jakarta.
“Penyelenggara pemilu, terutama Bawaslu harus lebih proaktif untuk mencegah potensi penyimpangan dan penyalahgunaan fasilitas negara, termasuk rencana kehadiran Prabowo Subianto pada acara sarasehan Kemenag RI,” tulis koalisi dalam siaran pers (16/12).
Koalisi memandang, kegiatan Kemenag yang dibiayai anggaran negara harus mendapat perhatian serius dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), karena ada potensi menjadi ajang kampanye terselubung bagi Capres Prabowo Subianto. Menurut koalisi penggunaan sumber daya negara baik secara terbuka maupun terselubung untuk kepentingan pemenanganan kontestasi politik electoral merupakan tindakan yang sama sekali tidak dibenarkan.
“Tindakan tersebut secara jelas melanggar prinsip keadilan (fairness) dalam pemilu, dimana terdapat sumber daya negara yang disalahgunakan untuk menguntungkan salah satu kandidat dan pada saat bersamaan merugikan kandidat yang lain,” imbuhnya.
Lebih lanjut, jika Kemenag tetap menghadirkan Prabowo Subianto, Bawaslu harus segera melakukan penyelidikan, mengingat terdapat dugaan penggunaan fasilitas negara untuk kepentingan capres tertentu yang mengarah pada terjadinya tindak pidana pemilu. Meski dalam undangan tersebut Prabowo Subianto diundang sebagai Menteri Pertahanan, namun sulit untuk dilepaskan dari posisi dan status yang bersangkutan sebagai capres dalam Pemilu 2024.
“Sebelumnya publik juga mencatat akal-akalan serupa, ketika yang bersangkutan menghadiri acara APDESI di Jawa Barat. Banyak akal-akalan serupa yang dilakukan oleh Capres 02 ini,” tegas koalisi.
Sebelumnya, Prabowo Subianto tercatat menghadiri sejumlah kegiatan pemerintahan terutama yang tidak berkaitan dengan kewenangannya sebagai Menteri Pertahanan Negara. Capres nomor urut 2 tersebut tercatat pernah mengikuti kegiatan rapat kerja Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Jawa Barat dan mengunjungi korban erupsi Gunung Merapi di Sumatera Barat menggunakan Helikopter milik TNI AU. []