August 8, 2024

Pileg 2019 Jadi Kebangkitan Kaum Perempuan

SEMARANG, KOMPAS — Pemilihan Legislatif 2019 jadi momentum bagi kebangkitan kaum perempuan dalam kancah politik. Namun, momen itu bisa berlalu jika partai politik tidak menyiapkan kader perempuan sejak dini. Partai politik diperkirakan masih mengalami kendala menyiapkan kader legislator perempuan terkait target perolehan suara dan calon legislator perempuan yang umumnya terbatas.

”Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik banyak dipakai pimpinan partai politik untuk mendorong perempuan maju sebagai legislator. Ini sudah banyak dimanfaatkan. Namun, sedikit parpol yang mampu menyiapkan porsi keterwakilan kaum perempuan mencapai kuota 30 persen,” kata pengamat politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro Semarang, Teguh Yuwono, di Semarang, Senin (26/2).

Di tahun politik 2019, diperkirakan banyak parpol menonjolkan perempuan kader partai di panggung politik. Meski masih sedikit, hasil Pemilu Legislatif 2014 menunjukkan, dari 560 anggota DPR, ada 97 anggota perempuan.

Untuk saat ini, Teguh optimistis keterwakilan kaum perempuan bisa bertambah 10 persen. Hal itu tentu saja harus disertai bangkitnya kaum perempuan itu sendiri. Parpol sudah ada kuota, kader perempuan harus siap dan berani mengambilnya.

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Tengah Abdul Fikri Faqih mengatakan, PKS telah memenuhi kuota calon legislatif untuk kursi DPR lebih dari 30 persen pada Pemilu 2019. Dari jumlah caleg di 10 daerah pemilihan di Jateng, PKS menyiapkan 73 calon wakil rakyat.

”Dari semua dapil, ada 73 caleg. Sebanyak 26 orang di antaranya perempuan. Para caleg akan diumumkan dalam waktu dekat. Dengan demikian, caleg perempuan segera diketahui masyarakat dan caleg terkait bersiap-siap,” ujar Abdul Fikri.

Di antara caleg perempuan terdapat Ida Nur Farida (istri Wakil Wali Kota Salatiga), Warsini, tokoh perempuan yang kini menduduki jabatan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Karanganyar, serta caleg termuda Aisyah Amalia, mahasiswa semester 8 Universitas Negeri Semarang yang maju di dapil Cilacap dan sekitarnya.

Perlu daya juang

Secara terpisah, Ketua Pelaksana Harian DPD Partai Golkar Jateng, Iqbal Wibisono, mengatakan, banyak perempuan kader partainya siap maju. Hanya saja, kaum perempuan yang terjun ke politik, harus memenuhi dua syarat selain menjadi kader partai.

“Syarat itu klasik, yakni memperoleh izin dari suami serta kapasitas dan kemampuan diri yang andal dalam daya juang. Daya juang harus dimiliki mengingat untuk maju pada pemilu legislatif maupun pilkada, membutuhkan stamina tinggi untuk memikat konstituen,” ujar Iqbal.

Partai Golkar menyiapkan sekitar 30 nama caleg perempuan, untuk maju dalam konstestasi perebutan kursi Jateng yang berjumlah 77 kursi di DPR RI. Caleg perempuan tersebut mulai Maret akan menjalani uji kelayakan di tingkat internal Partai Golkar, diharapkan awal Mei sudah terdata siapa saja caleg perempuan yang siap ditampilkan partai ke masyarakat. (WHO)

Dikliping dari artikel yang terbit di harian Kompas edisi 27 Februari 2018 di halaman 21 dengan judul “Pileg 2019 Jadi Kebangkitan Kaum Perempuan”. https://kompas.id/baca/nusantara/2018/02/27/pileg-2019-jadi-kebangkitan-kaum-perempuan/