January 29, 2025
Rahmat Bagja, SH., LL.M

Bawaslu Ungkap 81 Pengawas Pemilu Meninggal Dunia

Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI Rahmat Bagja mengungkapkan bahwa sebanyak 81 orang pengawas pemilu meninggal dunia selama periode Mei hingga Desember 2024. Ia mengatakan sebanyak 81 pengawas pemilu meninggal tidak hanya terjadi saat pemungutan suara saja.

“Sebanyak 30 orang pengawas mengalami sakit berat, 30 orang sakit ringan, 26 orang luka berat, dan 43 orang luka ringan,” kata Bagja pada rapat dengar pendapat bersama Komisi II DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta (4/12).

Pada kesempatan itu, Bagja berharap data tersebut dapat menjadi evaluasi bagi semua pihak yang yakni Bawaslu, Komisi Pemilihan Umum (KPU), Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), maupun Komisi II DPR RI. Ia menekankan pentingnya perhatian terhadap kesehatan dan keselamatan para pengawas pemilu yang bertugas di lapangan. Menurut Bagja, tingginya angka kematian dan cedera di kalangan pengawas pemilu mencerminkan risiko tinggi yang dihadapi oleh mereka selama tahapan pemilu serentak berlangsung.

Sementara sebelumnya, Ketua KPU RI Mochammad Afifuddin dalam konferensi pers (29/11) mencatat, hingga 29 November 2024 pukul 00:00 WIB terdapat enam orang petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) yang meninggal dunia selama tahapan Pilkada 2024 berlangsung. Selain itu, sebanyak 115 orang petugas KPPS mengalami kecelakaan dan sakit saat kerja.

“Kami juga ingin menyampaikan besaran santunan untuk korban jenis meninggal dan seterusnya berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan. Satuan biayanya adalah yang meninggal dunia sebesar Rp36 juta. Untuk bantuan biaya pemakaman Rp10 juta,” ujarnya. []