October 15, 2024

Jaga Pemilu: Mengawal Demokrasi dan Kesetaraan Pemilu 2024 

Berbagai upaya penguatan Pemilu 2024 melalui pemantauan dan pengawasan proses pemilu dilakukan oleh banyak masyarakat sipil. Salah satunya melalui kanal jagapemilu.com, kanal tersebut didesain untuk memastikan proses pemilu berjalan dengan demokratis. Jaga Pemilu merupakan gerakan memperkuat kesadaran dan pemahaman hak-hak politik, meningkatkan pengawasan proses pemilu untuk meningkatkan partisipasi politik masyarakat melalui platform digital.

“Jaga Pemilu ini dilahirkan karena kita khawatir sekali dengan situasi demokrasi yang ada, kemudian juga soal akuntabilitas dan kinerja penyelenggara pemilu,” kata aktivis Hak Asasi Manusia (HAM), Ririn Sefsani dalam diskusi online bertajuk “Perempuan Mengawal Pemilu 2024 yang Damai dan Berintegritas” (1/2).

Melalui kanal jagapemilu.com seluruh warga negara Indonesia baik di dalam maupun di luar negeri dapat berkontribusi sebagai penjaga pemilu melalui peran masing-masing. Untuk menjadi relawan Jaga Pemilu, pengguna hanya perlu mendaftar dan mengisi identitas pribadi, selanjutnya pengguna sudah resmi menjadi relawan dan dapat berkontribusi pengawal proses pemilu. Jaga Pemilu memberikan ruang pada relawan untuk mengawal penghitungan suara dan relawan pelaporan dugaan pelanggaran pemilu atau relawan untuk keduanya.

Relawan dapat berperan aktif dalam mengawal perhitungan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) dengan melampirkan sertifikat hasil dan rincian penghitungan perolehan suara (Form C. Hasil) pada hari pemungutan suara. Data tersebut kemudian akan diproses sebagai data pembanding dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan akumulasi data yang telah diverifikasi akan ditampilkan untuk publik.

Selain itu relawan juga dapat menggunakan kanal jagapemilu.com untuk mendokumentasikan dan melaporkan dugaan pelanggaran selama proses pemilu. Misalnya, dugaan pelanggaran cara, proses, dan konten kampanye, dugaan serangan fajar, dan sebagainya. Laporan ini juga akan ditampilkan untuk publik.

“Kalau ada pertanyaan juga ada nomor hotline nya. Saat ini Jaga Pemilu lagi butuh 2000 relawan untuk memantau di hari pemilihan. Kita berupaya ada di 1000 TPS minimal, dan setiap TPS terdapat 2 pemantau dari Jaga Suara. Untuk itu keterlibatan publik sangat diperlukan,” ujar Relawan Jaga Pemilu, Taufik Rinaldi.

Merespon hal tersebut, Sekretaris Jenderal Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) Mike Verawati Tangka mengajak seluruh perempuan untuk memantau proses pemilu khususnya perhitungan suara di TPS. Ia juga berpesan untuk memastikan calon legislatif perempuan yang memperjuangkan hak-hak perempuan lolos dalam Pemilu 2024, hal itu diniatkan untuk mengupayakan munculnya kebijakan yang dapat menyelesaikan ketimpangan gender.

“Saya berharap kita bisa saling menguatkan, untuk pemilu yang bersih, damai dan berintegritas, kita perempuan jangan kasih kendor,” tegas Mike.

Mike menilai, saat ini perempuan selalu menjadi objek untuk keuntungan kontestasi pemilu, perempuan dianggap bisa mendongkrak kemenangan peserta pemilu, namun sejauh ini tidak ada kepentingan mengikat yang berkaitan kepentingan perempuan. Mike menyebut, meski pemilih perempuan lebih dari 50%, namun program turunan visi-misi tidak ada yang menjamin kepentingan perempuan, seperti gender equality dan inklusi sosial.

“Hal Itu harusnya betul-betul menjadi kerangka analisis dan kerangka kerja program. Problem isu perempuan adalah hulurisasi, namun dalam visi-misi tidak memuat, itu harus diubah,” tandas Mike. []