October 8, 2024

Kampanye Pilkada Diminta Tidak Berbau Kekerasan

YOGYAKARTA – Masyarakat Anti-Kekerasan Yogyakarta atau Makaryo mendesak kepolisian menindak tegas kampanye pasangan calon yang bernada kekerasan atau memicu potensi kekerasan. Aktivis Makaryo, Benny Susanto, mencatat masih ada spanduk provokatif yang bunyinya “harga mati” untuk satu calon tertentu.

Makaryo sudah menyampaikan protes itu kepada Komisi Pemilihan Umum Kota Yogyakarta dan Panitia Pengawas Pemilu Kota Yogyakarta. Protes itu dilakukan sebelum masa kampanye calon. “Hingga saat ini spanduk itu belum dicopot,” kata Beny, kemarin.

Spanduk bernada kekerasan itu memuat logo banteng Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan terpasang di Jalan Taman Siswa. Spanduk itu berisi ajakan untuk memilih calon wali kota Imam Priyono. Antonius Fokki, tim sukses pasangan calon wali kota Imam Priyono dan wakilnya Achmad Fadli, membantah timnya memasang spanduk itu. “Bukan tim kami yang memasangnya,” kata Fokki.

Benny meminta tim sukses untuk tidak menggelar kampanye terbuka karena ada potensi kekerasan. Menurut hasil kajian Makaryo, kampanye terbuka oleh simpatisan dan partai politik pendukung calon dalam pilkada Yogyakarta kerap menimbulkan berbagai gesekan antar-pendukung yang berujung kekerasan.

Menurut data pilkada 2015, Daerah Istimewa Yogyakarta menempati urutan ke-14 dari 33 provinsi dalam indeks kerawanan pemilihan kepala daerah. Dalam indeks itu, Gunungkidul tercatat sebagai daerah paling rawan politik uang dibanding dua kabupaten, Sleman dan Bantul.

Salah satu indikasinya adalah tingginya angka kemiskinan di kabupaten itu. Semakin tinggi angka kemiskinan dan rendahnya potensi ekonomi desa, peluang money politic semakin tinggi. Adapun Sleman menyimpan potensi kekerasan yang terbesar.

Ada beberapa variabel yang belum terangkum dari hasil indeks tersebut. Misalnya potensi penggunaan isu suku, ras, agama, dan kelompok dalam pemilihan. Atau keterlibatan aparat birokrasi dalam dukungan pada calon pasangan kepala daerah tertentu. SHINTA MAHARANI

http://koran.tempo.co/konten/2016/11/08/407831/Kampanye-Pilkada-Diminta-Tidak-Berbau-Kekerasan