October 28, 2024

Mahasiswa Kawal Pilkada: Membangun Partisipasi Generasi Muda dalam Demokrasi

Berkembangnya dinamika demokrasi di Indonesia, anak muda memainkan peran penting dalam menentukan masa depan bangsa melalui partisipasi pemilu. Generasi muda tidak hanya mewakili potensi besar sebagai komposisi terbesar penduduk, tetapi juga menjadi tulang punggung dalam merawat prinsip-prinsip demokrasi.

“Bahwa partisipasi generasi muda, khususnya mahasiswa, dapat mengubah keadaan negara melalui pemilu,” kata perwakilan mahasiswa Universitas Indonesia Muhammad Hanief dalam diskusi bertajuk “Muda Kawal Pilkada: Pengawasan Partisipatif Pilkada oleh Generasi Muda” di Tebet, Jakarta Selatan (5/10).

Menurut Hanief, bonus demografi di Indonesia menjadi kesempatan emas bagi anak muda, khususnya mahasiswa untuk untuk menganalisis fenomena sosial politik. Hal itu menjadi modal penting dalam memilih pemimpin yang tepat, khususnya saat pilkada dan mengawal keberlanjutan kepemimpinan yang dipilih.

Sebagai upaya mendorong partisipasi anak muda, Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) menginisiasi kegiatan bertajuk Democracy Camp, yang melibatkan mahasiswa dari berbagai universitas di Jabodetabek. Kegiatan tersebut bertujuan agar mahasiswa tidak hanya datang ke TPS, tetapi juga terlibat dalam mengawal proses pemilu karena bonus demografi tidak hanya berdampak pada ekonomi tetapi juga demokrasi.

“Anak muda harus menjadi subjek, bukan sekadar objek demokrasi,” ujar Peneliti Senior Perludem, Heroik Pratama.

Heroik menyoroti fenomena authoritarian democratic di Indonesia, di mana meski pemilu rutin diadakan, namun masih ada praktik-praktik otoriter. Hal itu menurutnya, mengindikasikan pentingnya peran mahasiswa dalam menjaga integritas demokrasi.

“Calon kepala daerah juga menyadari potensi besar suara anak muda, sehingga mendekati kelompok muda menjadi strategi penting dalam Pilkada 2024,” imbuhnya.

Untuk mendukung peran pemuda dalam pemilu, Direktur Eksekutif Network for Democracy and Electoral Integrity (Netgrit), Hadar Nafish Gumay mengajak generasi muda untuk menjaga integritas suara melalui JagaSuara 2024. Platform JagaSuara 2024 merupakan berfokus pada pengumpulan data foto hasil penghitungan suara dari TPS dan membandingkannya dengan rekapitulasi resmi KPU.

“Satu suara sangat berarti dalam kompetisi ketat. Kita ingin memastikan suara tidak berubah atau dinyatakan tidak sah tanpa alasan yang jelas,” jelas Hadar.

Hadar menjelaskan JagaSuara 2024 adalah gerakan partisipasi publik untuk bergotong royong memantau proses penghitungan suara pada Pemilu 2024. Hal ini dilakukan dengan cara mengumpulkan foto dan data perolehan suara dari setiap TPS menggunakan aplikasi mobil dan web. Foto dan hasil pembacaan akan dikirim ke server untuk direkap dan dapat menjadi pembanding hasil resmi dari KPU.

“Kita mengandalkan tenaga anak muda yang penuh semangat. Setiap kontribusi, meskipun dari satu TPS, sangat bermakna,” katanya. []

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.