Pada abad ke-21 ini, teknologi telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam pemilu serta dalam sistem pemungutan dan penghitungan suara di dunia. Selama beberapa dekade terakhir, ada berbagai macam teknologi pungut-hitung yang tersedia bagi penyelenggara pemilu, mulai dari mesin pemungutan suara hingga sistem transmisi hasil pemungutan suara. Walaupun pada awalnya diterpa kritikan, berbagai teknologi tersebut kian lama makin menunjukkan kemampuannya untuk memenuhi standar kebutuhan tinggi yang ditetapkan oleh para pemangku kepentingan pemilu. Beberapa di antaranya, mereka dapat mengurangi kecurangan dalam pemilu dan meningkatkan akurasi rekapitulasi hasil pemungutan suara. Dengan bantuan teknologi, hasil pemilu dapat disediakan untuk kepentingan public secara lebih cepat dan lebih rinci. Oleh karenanya, kredibilitas pemilupun meningkat.
Sebaliknya, beberapa penggunaan teknologi pungut-hitung membawa efek yang negatif. Mereka malah meningkatkan jumlah perselisihan pemilu, mengurangi transparansi dan akseptabilitas hasil pemungutan suara, menyalahgunakan kepercayaan, menimbulkan kekerasan pemilu serta pelemahan integritas pemilu pada umumnya. Walaupun sungguh disayangkan, namun dampak negative ini paling tidak memberikan pelajaran yang berharga untuk masa mendatang.
International IDEA memiliki pengalaman yang panjang dalam mengumpulkan dan mengalihkan berbagai pelajaran tersebut menjadi pedoman umum, prinsip-prinsip dan metode-metode yang dapat meningkatkan kualitas proses penyelenggaraan pemilu. Sebagai langkah penting berikutnya menuju penggunaan teknologi pemilu yang sukses, prinsip-prinsip umum tersebut perlu diadaptasikan dan diaplikasikan ke konteks spesifik suatu negara. Proses ini akan mendorong perdebatan dalam negeri tentang teknologi mana yang sesuai dan dapat diterima untuk digunakan. Perdebatan semacam ini sangatlah penting karena teknologi pungut-hitung sering gagal, bukan karena masalah teknis, melainkan karena kurangnya dukungan publik dan para pemangku kepentingan. []