Pada Juni 2024, terjadi kebocoran data dari Pusat Data Nasional (PDN) yang menggegerkan Indonesia, menyoroti kelemahan dalam keamanan siber nasional. Insiden ini menimbulkan kekhawatiran terhadap proses pemutakhiran Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Pilkada 2024. Manipulasi data pemilih yang bocor dapat mengancam integritas pemilu, memicu disinformasi, dan menurunkan kepercayaan publik terhadap proses demokrasi.
Selain itu Mafindo mencatat peningkatan disinformasi terkait politik dari 2018 hingga 2023, dengan mayoritas konten disinformasi pada 2023 berupa video hoaks yang cepat menyebar di platform seperti YouTube dan TikTok. Teknologi deepfake juga menambah kompleksitas ancaman disinformasi.