August 8, 2024

Soal Integritas, Independensi, dan Teknologi Pemilu Jadi Sorotan

Integritas, independensi, dan teknologi pemilu jadi tiga kata kunci utama yang ditanyakan Tim Seleksi Calon Anggota KPU-Bawaslu 2017–2022 dalam proses wawancara sebagai tahapan akhir seleksi anggota KPU-Bawaslu 2017–2022. Timsel terus mencecar calon dengan pertanyaan yang mengonfirmasi dugaan-dugaan konflik kepentingan dengan partai, perusahaan, dan anggota keluarga. Timsel juga selalu menanyakan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara pada calon.

Sebagai contoh, Valina S. Subekti, anggota Tim Seleksi Calon Anggota KPU-Bawaslu 2017–2022, langsung bertanya soal keterlibatan calon anggota Bawaslu atas nama Sakka Pati dengan salah satu organisasi masyarakat yang diduga berafiliasi dengan partai politik. Hamdi Muluk, anggota Timsel lain, juga menanyakan soal status Facebook yang diduga mendukung salah satu calon kepala daerah Sulawesi Selatan.

“Anda pernah bergabung di ormas NasDem. Kapan dan sebagai apa?” kata Valina S. Subekti, anggota Timsel, saat wawancara (18/1).

Sakka mengonfirmasi bahwa dirinya pernah menjadi wakil ketua ormas NasDem selama tujuh bulan, tapi saat organisasi tersebut belum menjadi pertai.

Selain itu, Valina juga mengejar pernyataan salah satu calon atas nama Bagus Sarwono yang menolak pasal kewajiban berkonsultasi pada DPR melalui rapat dengar pendapat yang sifatnya mengikat. “Apakah perbedaan pendapat Anda dengan pandangan Bawaslu RI, sebagaimana diungkap di MK, disampaikan?” kata Valina.

Bagus mengaku tak ada ruang yang dibuka Bawaslu dalam mempertimbangkan pandangannya soal pasal yang dinilainya mengganggu kemandirian penyelenggara pemilu.