August 8, 2024

Paslon Perseorangan MS, 4 Daerah Ini Tak Jadi Pilkada Paslon Tunggal

Tersedianya jalur perseorangan dalam pencalonan kepala daerah menyediakan pilihan alternatif calon pemimpin di level demokrasi lokal. Di Pilkada 2018, pasangan calon (paslon) perseorangan yang dinyatakan memenuhi syarat (MS) di empat daerah, yakni Hulu Sungai Selatan, Mimika, Kota Makassar, dan Kota Kotamobagu, “menyelamatkan” pemilih dari Pilkada dengan paslon tunggal.

Di Hulu Sungai Selatan (HSS), Muhammad Najamuddin-Muhammad Ridha maju dengan nomor urut 1. Bermodalkan harta kekayaan 5,5 miliar rupiah dan modal sosial sebagai tokoh masyarakat HSS, paslon ini akan berebut simpati pemilih dengan petahana Bupati HSS, Achmad Fikry, yang berpasangan dengan Syamsuri Arsyad, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten HSS dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Fikry-Arsyad didukung oleh enam partai.

Kemudian di Mimika, empat dari enam paslon perseorangan dinyatakan MS oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Mimika. Mereka adalah sebagai berikut. Hans Magal,tokoh muda suku Amungme, dan Abd Muis, mantan birokrat. Robertus Waraopea-Albert Bolang, politisi Partai Demokrat Mimika. Petrus Yanwarin, tokoh masyarakat, dan Alpius Edowai, mantan Wakil Ketua Komisi C DPRD Mimika. Wilhelmus Pigai, anggota Komisi I DPRD Provinsi Papua dari Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), dan Athanasius Allo Rafra, mantan Ketua Komisi A DPRD Mimika periode 2009-2014.

Enam paslon tersebut akan memperebutkan posisi Mimika 1 tanpa adanya lawan dari jalur partai politik. Eltinus Omaleng, petahana Bupati Mimika yang dinyatakan oleh Mahkamah Agung (MA) menggunakan ijazah palsu saat mendaftarkan diri di Pilkada Mimika 2013, beserta pasangannya, Johanes Rettob, PNS di Mimika, dinyatakan TMS ijazah. Eltinus-Johanes didukung oleh sembilan partai politik.

Posisi paslon terkaya di Pilkada Mimika ditempati oleh paslon Hans Magal-Abd Muis dengan akumulasi harta kekayaan keduanya yakni 17,4 miliar rupiah.

Lanjut ke Pilkada Kota Makassar, petahana Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, dan Indira Mulyasari Paramastuti Ilham, Wakil Ketua DPRD Kota Makassar dari Fraksi Partai NasDem, maju sebagai paslon perseorangan nomor urut 2. Total harta kekayaan paslon ini mencapai 81,1 miliar rupiah.

Paslon Ramdhan-Indira bersama paslon Munafri Arifuddin- A.Rachmatika Dewi Yustitia Iqbal yang diusung oleh sepuluh partai politik, akan menjadi opsi bagi pemilih di Kota Makassar. Munafri adalah mantan Direktur Utama Bosowa Media dan Olahraga yang kini menjabat sebagai Chief Executive Officer (CEO) PT Pagolona Sulawesi Mandiri (PSM).  Pasangannya, Rachma, adalah Ketua DPD Partai Nasdem Makassar yang saat ini bekerja sebagai Wakil Ketua DPRD Sulawesi Selatan.

Dua srikandi Nasdem bertempur di Pilkada Kota Makassar. Satu dari jalur perseorangan dan satu dari jalur partai.

Selanjutnya, di Pilkada Kotamobagu, paslon perseorangan Jainuddin Damopolii, petahana Wakil Waki Kota Kotamobagu, menggandeng Suharjo Makalalag, pembantu Pimpinan di Sekretariat Daerah Kabupaten Bolmong. Suharjo pernah menjadi narapidana kasus korupsi Tunjangan Penghasilan Aparatur Pemerintah Desa (TPAPD) pada tahun 2009-2010 saat ia menjabat sebagai Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda). Suharjo dipenjara selama satu tahun.

Jainuddin-Suharjo akan melawan petahana Wali Kota Kotamobagu, Tatong Bara, dan calon wakilnya, Nayodo Koerniawan, Ketua KPU Kotamobagu yang mengundurkan diri dari jabatan untuk mengikuti Pilkada. Tatong-Nayodo diusung oleh delapan partai.

Harta kekayaan Jainuddin-Suharjo, jika disatukan, adalah 5,8 miliar rupiah.