Pada rapat dengar pendapat yang diselenggarakan oleh Panitia khusus (Pansus) Rancangan Undang-Undang (RUU) Pemilu, anggota Pansus dari Fraksi Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Rufinus Hutauruk, mengusulkan diterapkannya blocking seat atau reserved seat untuk memenuhi 30 persen keterwakilan perempuan. Menurutnya, sistem ini akan menjamin terpilihnya 30 persen perempuan atau 187 perempuan di parlemen.
“Perempuan-perempuan ini jangan malu-malu. Kalau yakin punya kapasitas dan kemampuan, kenapa gak minta aja? Saya usul pileg untuk memilih 187 perempuan dipisahkan dengan kompetisi caleg laki-laki,” kata Rufinus, di Senayan, Jakarta Selatan (8/2).
Usulan tersebut disetujui oleh empat fraksi lainnya, yakni, fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), fraksi Partai Golongan Karya (Golkar), fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), dan fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
“Ini bukan usulan basa-basi. Saya dukung blocking seat,” kata anggota Pansus dari fraksi Partai Gerindra, Nizar.
Tiga organisasi pengadvokasi politik perempuan yang hadir, yakni Maju Perempuan Indonesia (MPI), Koalisi Perempuan Politik Indonesia (KPPI), dan Gerakan Pemberdayaan Swara Perempuan (GPSP), juga menyambut antusias usulan tersebut. Ketiganya berharap usulan ini tak hanya menjadi wacana yang mencuat dalam rapat dengar pendapat.
“Rencana blocking seat ini kami sambut baik, tapi ada satu yang harus diperhatikan, jangan sampai ketika blocking seat ditentukan oleh partai, calon-calonnya ditentukan atas dasar dinasti politik, kedekatan, popularitas, dan semacamnya yang justru ingin kita lawan,” kata Ketua GPSP, Endang Widyastuti Dungga.
Ketua Pansus RUU Pemilu, Muhammad Lukman Edy, mengusulkan bahwa untuk melawan dinasti politik dalam penempatan perempuan di blocking seat, perempuan tetap mesti dipilih secara terbuka. Ia mengatakan, “Blocking seat tetap harus terbuka ya. Kalau tertutup, nanti ponakannya, anaknya, ditaroh di situ semua.”
Lukman kemudian menutup, “Golkar setuju, PDIP setuju, PKB setuju, Hanura setuju, Gerindra setuju. Ini bisa jadi keputusan ini. Saya secara pribadi mendukung blocking seat.”