Rumah Pemilu Indonesia Election Portal
International Institute for Electoral Assistance (International IDEA), lembaga asistensi pemilu bertaraf internasional, menunjuk sebelas orang aktivis demokrasi sebagai Duta Demokrasi. Salah satu Duta Demokrasi tersebut adalah perempuan berkewarganegaraan Indonesia yang menjabat sebagai Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Titi Anggraini.
Para Duta Demokrasi dipilih menjelang peluncuran Global State of Democracy, sebuah publikasi yang ditujukan sebagai wadah global untuk menjaga kelangsungan demokrasi. Global State of Democracy dijadwalkan akan naik panggung untuk pertama kali pada 15 November 2017 di Stockholm.
“Selama empat puluh tahun terakhir, demokrasi pada level global telah menunjukkan perkembangan yang dahsyat, namun perkembangan ini telah melambat sebagaimana tantangan kritis yang telah muncul. Oleh karena itu, guna berkontribusi sebagai usaha global untuk menjaga demokrasi, International IDEA mendirikan publikasi Global State of Democracy,” tulis International IDEA dalam rilis yang diterima oleh rumahpemilu.org (23/10).
Duta Demokrasi akan bertugas menyoroti tantangan dan perkembangan demokrasi dalam publikasi Global State of Democracy. Bersamaan dengan International IDEA, Duta Demokrasi akan menjadi pendukung dan penjaga demokrasi di dunia internasional.
Sepuluh Duta Demokrasi lainnya yakni, Kofi Annan, mantan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB); Sergio Bitar, mantan politisi Chili; Emine Bozkurt, mantan anggota Parlemen Eropa; Laura Chinchilla, mantan Presiden Kosta Rika; Jan Eliasson, mantan Deputi Sekretaris Jenderal PBB; Gareth Evans, Kanselir Australian National University; Obiageli Ezekwesili, mantan Wakil Presiden Bank Dunia bagian Afrika; Surin Pitsuwan, mantan Sekretaris Jenderal Association of Southeast Asian Nations (ASEAN); Dr. S. Y. Quraishi, mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) India; dan Vaira Vīķe-Freiberga, mantan Presiden Latvia.
