Hoax dalam pemilu bukan hanya mengarah pada peserta pemilu dan partai politik saja. Hoax pemilu juga mengarah pada penyelenggara pemilu. Tujuannya untuk mendelegitimasi proses dan hasil pemilu.
“Contohnya hoaks tentang server KPU (Komisi Pemilihan Umum),” kata pegiat Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), Harry Sufehmi Septiaji kepada rumahpemilu.org (7/12).
Menurut Harry, hoax seputar pemilu termasuk yang terbanyak. Selain itu, tingkat viralnya terbilang cukup tinggi.
Harry menjelaskan, hoax yang mengarah pada penyelenggara pemilu berdampak pada emosi pihak bersangkutan. Kepada penyelenggara pemilu, akan terganggu fokus kerjanya. Kepada masyarakat luas sebagai pemilih akan mempertanyakan legitimasi KPU dan Bawaslu.
“Hoax untuk delegitimasi pemilu makin meningkat frekuensinya jelang pemungutan suara,” tegas Harry.
Lebih jauh, inisiatif masyarakat sipil yang dibuat untuk menjaga kepercayaan pemilu, malah diserang hoax juga. Kawal Pemilu pemilu misalnya, dituduh melakukan edit formulir C1 sebelum masuk ke server KPU. []