November 26, 2024

HUSNI KAMIL MANIK | Memanen Kesuksesan Pemilu 2014

Melalui keberhasilan penyelenggaraan Pemilu 2014, Husni Kamil Manik seperti mengkritik pemaknaan meritokrasi sebagai syarat demokrasi bisa berjalan baik. Pengalaman Sarjana Pertanian dari Universitas Andalas, Sumatera Barat ini dalam berorganisasi dan sebagai komisioner (2003-2008 dan 2008-2012) di KPU Provinsi mengingatkan, meritokrasi merupakan kesesuaian keahlian dan integritas, bukan lebel gelar. Ini mengingatkan kita sebagai demos bahwa demokrasi memberikan hak dan kesempatan rakyat, siapa pun itu tanpa terkecuali, yang sebelumnya hanya bisa diakses yang berlebel aristokrat, raja, pemuka agama, bahkan ilmuwan.

20 Oktober 2014, tanggal “Pengucapan Sumpah/Janji Presiden dan Wakil Presiden Terpilih. Tanggal ditutupnya tahapan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014. Husni memimpin KPU di salah satu momen sangat penting Indonesia sebagai negara demokrasi. Ini tanggal sebagai tanda, Indonesia telah menyelenggarakan pemilihan presiden secara langsung ketiga kalinya, dengan damai. Ini pun tanggal yang mengingatkan, Indonesia menjamin suatu pemerintahan yang dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono bisa berjalan dua periode, tanpa kudeta.

Sebelumnya, 22 Maret 2012, Husni menjadi satu di antara tujuh orang yang dipilih anggota DPR RI menjadi komisioner KPU RI. Tujuh orang itu berasal dari 14 orang hasil seleksi tim seleksi komisioner KPU yang terdiri dari Prof. Saldi Isra, Prof. Ramlan Surbakti, Prof. Pratikno, Prof. Siti Zuhro, Prof. Imam Prasodjo, Doktor Valina Singka Subekti, dan Anies Baswedan Phd. Deputi direktur Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Veri Junaidi mengatakan, beberapa anggota timsel sangat positif mempertahankan Husni. Kelugasan Husni dalam menjawab sejumlah pertanyaan timsel menggambarkan rentang karier di KPU Sumbar menyertakan pemahaman yang baik.

Siapa yang mengira, kalau Husni Kamil Manik yang dipilih komisioner KPU RI lainnya? Kita ketahui, selain Husni, ada Hadar Nafis Gumay, yang keterlibatannya sangat lama di dunia aktivisme kepemiluannya, termasuk keterlibatan amandemen konstitusi pilpres secara langsung di 2002. Ada Ida Budhiati, Ketua KPU Jawa Tengah dan aktivis perempuan yang dalam poling DPR RI meraih suara terbanyak. Juga ada Ferry Kurnia Rizkiyansyah, doktor dari FISIP Universitas Padjadjaran, Bandung yang juga Ketua KPU Jawa Barat.

Tapi jika kita termasuk yang mengikuti pleno terbuka KPU, kita bisa mengerti kenapa para anggota “The Dream Team” menunjuk diri Husni Kamil Manik menjadi ketua KPU. Ada ketenangan dan daya tahan prima dari lelaki kelahiran Medan 18 Juli 1975 ini memimpin KPU. Saat penetapan partai peserta Pemilu 2014, Husni bisa lugas mengatasi keluhan dan kemarahan perwakilan partai yang tak lolos menjadi peserta pemilu. Atau pleno terbuka rekapitulasi suara nasional yang sering berlangsung sampai dini/pagi hari. Berbeda dengan komisioner lain yang tak bisa menahan marah saat ada kata-kata kasar/kotor ditujukan ke KPU oleh peserta rapat atau saat tuduhan intervensi pihak asing di tubuh KPU.

Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) mengapresiasi KPU pimpinan Husni karena telah berhasil menyelenggarakan Pemilu 2014 yang ramah lingkungan. Walhi menilai berkat Peraturan KPU, ada penurunan drastis penggunaan alat peraga sembarangan di ruang publik. Khusus untuk pilpres, KPU yang memasukkan tema pangan, energi, dan lingkungan dinilai tepat dibandingkan Pemilu 2009 yang memasukan tema lingkungan digabung dengan kesehatan.

Selain itu, pembeda positif capaian KPU yang dipimpin Husni adalah soal keterbukaan. Lembaga Kemitraan (Partnership of Governance Reform) memberikan penghargaan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) atas prakarsa dan inovasi dalam transparansi data pemilu. Transpransi formulir C1, laporan dana kampanye, daftar pemilih, profil calon legislator, dan sejumlah data lain sangat strategis dalam mendorong perbaikan kualitas pemilu yang kemudian berujung pada integritas proses dan hasil pemilu.

Bisa dibayangkan, bagaimana masyarakat bisa mengetahui para caleg jika KPU tak mempublikasikan profil caleg. Dari tiga kali penyelenggaraan pemilu bersistem proporsional daftar terbuka, Pemilu 2014 merupakan pemilu pertama yang mempublikasikan profil (CV) caleg secara online. Saat slogan kampanye memilih di sistem proporsional daftar terbuka adalah “jangan membeli kucing dalam karung”, publikasi profil caleg merupakan kebijakan KPU yang kontekstual.

Keterbukaan profil caleg Pemilu 2014 menarik keterlibatan warga dalam memantau rekam jejak caleg dan menghasilkan sejumlah karya kreatif dari masyarakat, di antaranya sejumlah web dan aplikasi web dan telepon pintar yang menginformasikan rekam jejak dan penilaian kualitas caleg. Publikasi profil caleg ini merupakan salah satu faktor yang membuat persentase pemilih yang cenderung turun 10 persen di setiap pemilu berikutnya (1999 90 persen, 2004 80 persen, 2009 70 persen) tak berlaku untuk Pemilu 2014 (75,12 persen).

Personal yang terbuka

Keterbukaan KPU bisa kita kaitkan dengan sifat personal Husni yang terbuka. Tahun 2003, saat usianya masih 28, Husni sudah menjadi komisioner KPU Provinsi Sumatera Barat. Dengan modal dua periode menjadi komisioner KPU Sumbar, ia representasi dari aspirasi penyelenggara pemilu daerah di tingkat nasional sehingga KPU yang dia pimpin membuka komunikasi kerja pemilu yang partisipatif.

Selain keterbukaan personal itu, melalui akun twitter @HusniKamilManik hampir setiap hari suami dari Endang Mulyani ini mengkicaukan aktivitasnya. Kita tahu media sosial merupakan ruang interaksi yang para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi pembahasan atau hal yang menjadi motif interaksinya. Dalam situs rangking 8 dunia ini (alexa.com 29/10), sekat personal-sosial seseorang menjadi baur. Ada pengkondisian bahkan tuntutan keterbukaan yang sangat aktual pada rentang kolom publikasi atau percakapannya.

Berbiodata twitter “Praktisi Pemilu” Husni membuka dirinya yang pasti dimaknai publik juga sebagai ketua KPU RI. Mantan ketua pokja berbagai bidang dalam penyelenggaraan pemilu di Sumbar ini berkomunikasi dan menanggapi langsung netizen. Di antara kita mungkin ada yang membingungkan time line-nya yang beberapa kali mengkicaukan aktivitas mengisi perut lengkap foto hidangan dan lokasi. Pemaknaan positifnya ini bentuk kedekatan Husni dengan pemilih dan pemilu yang lekat pada dirinya bisa dibahas dengan pemicu yang dimengerti publik.

Pertanyaan dan kritik pun Husni tanggapi melalui media personal ini. Peneliti hukum Perludem, Fadli Ramadhanil pernah menanyakan pilihan aktivitas sensitif KPU, yaitu evaluasi ke luar negeri. “Benar, ada masukkan pak @fadlibaru: apakh benar ya, KPU akan melaksanakan aktivitas evaluasi pemilu luar negeri dlm wkt dkt ini?” Di tahapan jelang, saat, dan beberapa hari setelah pemungutan suara, Husni tanggapi media dan masyarakat dengan perkataan dan gambar.

Dengan follower 16.8K (29/10), sepertinya Husni merupakan pimpinan komisi di Indonesia yang terbanyak followers-nya. Merujuk tanggal pembuatan akun di 2011, @HusniKamilManik bukan aji mumpung dirinya sebagai pejabat nasional. Dengan usia yang relatif muda (39/2014) untuk ukuran jabatan negara tingkat nasional, Husni memimpin KPU menyelenggarakan Pemilu 2014 sesuai dengan zaman di mana karakter muda, keterbukaan informasi, partisipasi, dan integritas menjadi ukuran penting dalam keberhasilan. Secara tak langsung Husni menjawab cibiran “ketua KPU RI kok sarjana pertanian”. Hasilnya, Pemilu 2014 panen kesuksesan. []

Usep Hasan Sadikin

foto: koleksi FB Husni Kamil Manik dari Buhori (merdeka.com)