October 6, 2024

KPU Ingin Perempuan Calon Penyelenggara Pemilu di Daerah Berkualitas

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Evi Novida Ginting, mengatakan bahwa KPU akan membuka rekrutmen anggota KPU provinsi dan kabupaten/kota pada Mei 2018. Perempuan diharapkan ikut mendaftar, sebab kehadiran perempuan dalam penyelenggaraan pemilu bukan sekadar untuk memenuhi kuota affirmative action, tetapi berkontribusi menyelenggarakan pemilu yang adil, jujur, dan berintegritas.

“Kami tidak ingin perempuan yang hadir jadi penyelenggara hanya untuk memenuhi kuota affirmative action, tapi ingin agar kualitasnya membaik. Apalagi, rekrutmen nanti KPU bertanggungjawab penuh dalam proses rekrutmen KPU di kapubaten/kota,” jelas Evi pada diskusi “Keterwakilan Perempuan dalam Penyelenggara Pemilu” di Gondangdia, Jakarta Pusat (28/7).

Untuk menyiapkan perempuan calon penyelenggara pemilu yang berkualitas, KPU akan melakukan sosialisasi sebelum proses rekruitmen dimulai dan mendukung pendidikan pemilu untuk perempuan. KPU dan Bawaslu meminta lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang bergerak di isu perempuan dan pemilu untuk memberikan pendidikan pemilu, terutama kepada perempuan di daerah.

“Kami ingin ada gerakan yang mendorong dan mendukung perempuan agar mau jadi penyelenggara pemilu, sehingga ketika mereka ikut seleksi mereka lebih siap,” tukas Evi.

Evi berharap proses seleksi anggota KPU di daerah menghasilkan dua perempuan penyelenggara pemilu pada setiap komposisi KPU kabupaten/kota yang berjumlah lima orang. KPU dan gerakan perempuan harus memastikan tersedianya perempuan yang memiliki kapasitas, kemampuan, dan kesiapan menjadi penyelenggara pemilu.

“Ketersediaan perempuan berkualitas di daerah ini penting, karena kita gak bisa maksa untuk selalu ada anggota yang perempuan. Timsel (Tim seleksi) suka bilang bawah banyak perempuan yang memang tidak punya kemampuan dan pengetahuan yang baik tentang penyelenggaraan pemilu,” jelas Evi.