August 8, 2024

Pendaftar SKPP Bawaslu Capai 20.665 Orang

Ditutup pada Rabu (8/4), pendaftar Sekolah Pengawas Pemilu Partisipatif (SKPP) mencapai 20.665 orang. SKPP merupakan program pendidikan yang diselenggarakan oleh Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) bersama Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Awalnya, SKPP hanya dilaksanakan untuk 15 provinsi, namun karena merebaknya wabah Coronavirus disease 2019 (Covid-19), SKPP dibuka untuk semua daerah secara daring.

“Yang daftar mencapai 20 ribuan orang. Sudah ditutup masih banyak yang daftar. Sebetulnya dengan jumlah sekian saja kita sudah kaget,” kata anggota Bawaslu RI, Muhammad Afiffudin kepada rumahpemilu.org melalui Whats App (13/4).

Dijelaskan oleh Tenaga ahli Bawaslu RI, Masykuruddin Hafidz, 20.665 pendaftar akan diseleksi sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan. Syarat itu yakni, berusia minimal 17 tahun dan maksimal 30 tahun, bersedia mengikuti pendidikan daring, diutamakan bagi yang sedang menjadi pengurus atau anggota dari organisasi atau komunitas, tidak sedang menjadi pengurus partai politik atau tim kampanye atau tim sukses dalam tiga tahun terakhir, dan tidak sedang menjadi penyelenggara pemilu.

“Yang sudah daftar, kita akan seleksi berdasarkan syarat yang tadi. Sekarang ini memang sedang tahap seleksi peserta, sampai 14 hari kedepan,” ujar Masykur saat dimintai keterangan melalui Whats App (13/4).

SKPP akan dijalankan dengan tiga tahapan. Pertama, program e-learning atau belajar online dengan menggunakan sistem audio visual. Peserta diwajibkan menonton sembilan video dengan topik yang berbeda, kemudian akan dilakukan ujian.

Kedua, peserta SKPP yang lulus ujian akan mengikuti diskusi online yang dilakukan oleh Bawaslu provinsi, dibantu Bawaslu kabupaten/kota. Diskusi online dapat dilakukan secara bergelombang, menyesuaikan dengan jumlah peserta di masing-masing provinsi. Adapun setiap diskusi maksimal diikuti oleh seratus peserta.

Ketiga, ujian online. Ujian dilakukan untuk mengevaluasi pembelajaran oleh para peserta SKPP.

“Ini tahap terakhir. Kita evaluasi mereka setelah belajar. Nah, lulus ujian ini akan mendapatkan sertifikat,” ucap Masykur.

Dari data yang dihimpun oleh Bawaslu RI, pendaftar terbanyak berdomisili di Jawa Barat, yakni dengan jumlah 4.393 orang. Sedangkan provinsi dengan pendaftar paling sedikit yaitu Papua Barat dengan 35 orang.

“Paling banyak dari Jawa Barat ya yang dfatar. Kalau dari latar belakang, kita belum samai ke sana mengelompokkannya. Tapi kalau dari kelompok umur mahasiwa paling kuat,” tutup Masykur.