Senin (20/8) sembilan sekretaris jenderal (sekjend) partai politik pendukung bakal pasangan calon (bapaslon) presiden dan wakil presiden Joko Widodo atau Jokowi-Ma’ruf Amin menyerahkan daftar nama Tim kampanye nasional kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU). Berkas daftar nama Tim kampanye, menurut Pasal 8 Peraturan KPU (PKPU) No.22/2018 tentang Pendaftaran Peserta Pemilu Presiden memang mesti diserahkan kepada KPU sebagai syarat pencalonan. Adapun nama-nama yang telah dicantumkan dapat diubah hingga satu hari sebelum masa kampanye dimulai pada 23 September 2018.
“Berdasarkan Peraturan KPU, susunan ini masih bisa diperbaiki sampai satu hari menjelang pelaksanaan hari kampanye itu, yaitu pada 21 September. Itu batas akhir untuk kita menyempurnakan susunan Tim kampanye,” ujar Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristyanto, di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat.
Dalam daftar Tim kampanye yang diserahkan, terlihat adanya pembagian sebelas direktorat dalam struktur pemenangan. Sebelas direktorat itu yakni, program, konten, komunikasi politik, komunikasi dan informasi (kominfo), kampanye, penggalangan pemilih muda, penggalangan dan jaringan, logistik dan alat peraga kampanye (APK), hukum dan advokasi, saksi, dan relawan. Ada juga divisi penugasan khusus yang diisi oleh enam orang, salah duanya Rizal Malarangeng dan Isyana Bagoes Oka.
Aria Bima, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI tiga periode dari PDIP menjadi Direktur Program. Tubagus Fiki Satari, pengusaha distro Airplane beromzet miliaran rupiah dan mantan Ketua Bandung Creative City Forum (BCCF) ditunjuk sebagai Direktur Konten. Usman Kansong, Direktur Pemberitaan Media Indonesia, sebagai Direktur Komunikasi Politik. Yadi Hendriana, Pemimpin Redaksi MNCTV sekaligus Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), sebagai Direktur Kominfo. Benny Rhamdani, anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari Provinsi Sulawesi Utara periode 2014-2019, sebagai Direktur Kampanye.
Selanjutnya, pada Direktorat Penggalangan Pemilih Muda, G. Adi Kusuma sebagai Direktur, dibantu oleh lima kaum muda, yaitu Tsamara Amani, politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Guntur Lebang, mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Melisa McKinon, finalis Miss Earth 2015, Hasanudin Wahid, Wakil Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Kirana Larasati, aktris sinetron dan bintang film.
Sementara itu, Noor Achmad, anggota DPR RI dari Partai Golongan Karya (Golkar) mengetuai Direktorat Penggalangan dan Jaringan. Marsda TNI (Purn) Usra Hendra Harahap, Direktur Logistik dan APK. Ade Irfan Pulungan, Wakil Ketua Advokat Cinta Tanah Air (ACTA), Direktur Hukum dan Advokasi. Arif Wibowo, anggota DPR RI dari PDIP, Direktur Saksi. Maman Imanul Haq, Pengasuh Pondok Pesantren Al Mizan sekaligus anggota DPR dari PKB, Direktur Relawan.
Di dalam struktur Tim kampanye nasional, tercantum nama sejumlah insan media televisi nasional, diantaranya Zelda Savitri, Pembaca acara berita Metro TV, dan Putra Nababan, mantan pemimpin redaksi Metro TV. Begitu pula mantan jurnalis Metro TV, Meutya Hafid, mengisi jajaran Wakil Direktur Komunikasi Politik, dan Nona Evita, mantan jurnalis Metro TV yang saat ini bekerja sebagai peneliti Populi Center membantu Gugus Tugas Kominfo.
Tak ketinggalan, sejumlah aktivis seperti Nong Darol Mahmada yang merupakan salah satu pendiri Islam Liberal, Dita Indah Sari, aktivis 1998, dan Yustitia Arief, aktivis pejuang hak disabilitas, juga ikut menjadi Tim kampanye. Begitu pula dengan mantan Ketua KPU RI, Juri Ardiantoro, mengisi posisi Wakil Direktur Hukum dan Advokasi.
Bapaslon Jokowi-Ma’ruf Amin mengangkat delapan orang sebagai juru bicara, di antaranya Ahmad Basarah, Johan Budi, Abdul Kadir Kading, Ace Hasan Syadzily, Irma Suryani Chaniago, Arief Budimanta, Arya Sinulingga, dan Lena Maryana Mukti, aktivis pejuang kesetaraan perempuan yang mendirikan organisasi Maju Perempuan Indonesia (MPI).
Sembilan ketua umum partai politik pengusul dan pendukung berada pada posisi teratas, yaitu Dewan Penasehat.Wakil Presiden RI saat ini, Jusuf Kalla, menjadi salah satu Dewan Pengarah, bersama Puan Maharani, Try Sutrisno, Pramono Anung, Sri Mulyani, Akbar Tanjung, Dimyati Rois, Siswono Yudo Husodo, Suharso Monoarfa, Sidarto Danusubroto, dan Laksamana TNI (Purn) Marsetyo.