Didik Supriyanto merupakan gambaran tatanan pemilu Indonesia. Baginya, pemilu dan demokrasi merupakan persenyawaan final yang terus mengingatkan bahwa konversi suara menjadi kursi tak lepas dari substansi demokrasi. Hasratnya sebagai aktivis dan jurnalis membuat pemilu tak hanya ditata tapi juga didokumentasikan …
Read More »USEP HASAN SADIKIN
Revisi UU Pilkada=Missing Link Pemilu Serentak
Revisi Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah cenderung menjadi pemutusan alur merumuskan Pemilu Serentak 2019. Disain pemilu serentak nasional dan daerah seharusnya dicicil dalam undang-undang dan penyelenggaraan Pilkada 2017 dan 2018. Setelah Pemilu 2019, pilkada harus masuk disain pemilu serentak daerah, menyerentakan …
Read More »Why Is (Increase) On Political Party Subsidies Needed?
Actually, it is no longer relevant to question why the state needs to subsidize political parties. Law No.3 / 1975 on Social and Political Organizations (PPP, Golkar, PDI) had written finance of political parties and Golkar is obtained from membership …
Read More »Mengapa Perlu (Peningkatan) Subsidi Partai Politik?
Sebetulnya tak relevan lagi mempertanyakan kenapa negara perlu mensubsidi partai politik. UU No.3/1975 tentang Organisasi Sosial Politik (PPP, Golkar, PDI) sudah menuliskan, keuangan partai politik dan Golkar diperoleh dari iuran anggota, sumbangan tak mengikat, dan bantuan negara/pemerintah. Subsidi partai pun …
Read More »Pemilu Rindu PKI
Pemilu merindukan Partai Komunis Indonesia (PKI). Pernyataan ini memang berlebihan secara redaksi. Tapi yang mau tulisan ini tekankan, pemilu Indonesia rindu pada kontestasi serta partisipasi partai dan massa berdasar ideologi. Jika ada yang menilai demokrasi kita masih prosedural, belum substansial, …
Read More »Naskah Akademik dan Rancangan Undang-Undang Pemilu Versi Masyarakat Sipil
PEMILU 2019 merupakan pintu untuk memasuki babak baru pembangunan demokrasi di Indonesia. Inilah momentum politik menentukan: jika berhasil, maka kita akan lancar mengkonsolidasi demokrasi; sebaliknya, jika gagal atau tersendat, maka kita akan terus bergelut dengan transisi demokrasi yang tiada henti. …
Read More »Objektivitas Partai Memberhentikan Dewan Terpilih
Sistem pemilu DPR dan DPRD Indonesia merupakan sistem proporsional yang menekankan pada relasi pemilih/rakyat kepada partai, bukan dewan. Kursi di parlemen adalah kursi partai sehingga partai yang memberhentikan dewan, bukan pemilih. Di konteks pemerintahan 2004-209, 2009-2014, dan 2014-2019, dewan yang …
Read More »Is It Fair To Dismiss The Elected Board?
Is it fair that elected board from election result, elected directly by the people, is dismissed from his public position by the party? Fahri Hamzah, one of the board of the Prosperous Justice Party in last 2014 election, dismissed by …
Read More »Wajarkah Dewan Terpilih Diberhentikan Partai?
Wajarkah dewan terpilih hasil pemilu, langsung dari rakyat, diberhentikan jabatan publiknya oleh partai? Fahri Hamzah, salah satu dewan Partai Keadilan Sejahtera hasil keterpilihan di Pemilu 2014, diberhentikan partai, institusi yang tak menggajinya bahkan dirinya yang menyisihkan gaji dari negara untuk …
Read More »Revisi UU Pilkada yang Makin Buruk
Undang-undang Pilkada yang jadi dasar penyelenggaraan Pilkada 2015 lahir dari keadaan yang tak kondusif. Kekosongan hukum, permasalahan dalam proses, dan hasil keterpilihan yang menutup proses keadilan makin menyadarkan banyak pihak UU Pilkada harus direvisi. Tapi, merujuk rancangan Revisi UU Pilkada …
Read More »