Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta telah menyiapkan 420 pengawas untuk Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta. 3 pengawas di tingkat provinsi, 18 di tingkat kabupaten/kota, 132 di tingkat kecamatan, dan 267 di tingkat kelurahan.
“Kalau ditanyakan apa persiapan Bawaslu DKI Jakarta, itu persiapan kami untuk mengawasi Pilgub 2017 nanti. Kami juga telah melakukan banyak upaya pencegahan dari jauh hari,†tegas Ketua Bawaslu DKI Jakarta, Mimah Susanti, pada acara “Menengok Kesiapan Lembaga Penyelenggara Menjelang Pilgub DKI 2017â€, di Menteng, Jakarta Pusat, (9/11).
Upaya pencegahan yang dimaksud Mimah, yakni, pertama, sosialisasi terkait isu suku, agama, rasa, dan antargolongan (SARA) bersama para pemuka agama. Kedua, sosialisasi netralitas aparatur sipil negara dengan melibatkan semua jajaran Pegawai Negeri Sipil DKI Jakarta. Ketiga, sosialisasi yang bekerjasama dengan 26 perguruan tinggi di DKI Jakarta. Keempat, bekerjasama dengan Dewan Pers untuk mengawasi media cetak.
“Upaya tersebut telah kami lakukan untuk mencegah terjadinya pelanggaran-pelanggaran pemilu. JPPR (Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat), KIPP (Komite Independen Pemantau Pemilu), dan FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) membantu kami,†kata Mimah.
Selain itu, Mimah mengatakan bahwa Bawaslu juga akan membentuk pengawas Tempat Pemungutan Suara (TPS) satu bulan sebelum hari pemungutan suara. Pengawas TPS akan bekerja selama 23 hari, yakni sebelum tanggal 15 Februari 2017 hingga tujuh hari setelahnya.