Politik uang di Pilkada DKI Jakarta relatif tak berpengaruh mengubah pilihan warga DKI Jakarta. Di akar rumput, penyebaran informasi tak berdasar fakta melalui selebaran, pesan singat, dan tokoh masyarakat berdasar suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) lebih berpengaruh menjadi dasar menentukan pilihan di Pilkada DKI Jakarta 2017.
“Isu SARA lebih mempengaruhi pertimbangan pilihan. Kalau politik uang tidak,” kata Ketua Kalyanamitra, Listyowati kepada rumahpemilu.org (18/4).
Listyowati menjelaskan, tidak di situ dalam pengertian tidak mempengaruhi pilihan politiknya. Jika ada tim sukses pasangan selain yang dipilihnya memberikan sembako atau uang, tak akan mengubah pilihan politiknya.
Kalyanamitra sebagai lembaga perempuan di isu kesetaraan dan pemberdayaan melakukan pendampingan perempuan kader Posyandu di DKI Jakarta. Selain memberikan pemahaman gender dan kesehatan reproduksi, Kalyanamitra pun mendorong keterlibatan kader Posyandu ke peran-peran politik publik.
Para perempuan kader Posyandu itu punya aktivitas kelompok. Tak hanya soal aktivitas Posyandu tapi juga aktivitas lain seperti pengajian. Pada aktivitas kelompok, informasi SARA didapat dan dibagikan tanpa verifikasi kebenaran.
“Aktivitas para perempuan yang berkelompok menjadi pusat mendapatkan dan berbagi informasi. Isu SARA lebih mempengaruhi. Kalau politik uang tidak,” kata Listyowati. []