September 13, 2024

11 Daerah di Pilkada 2018 Berpotensi Calon Tunggal

Ada 11 daerah yang berpotensi melangsungkan pilkada calon tunggal pada perayaan demokrasi lokal 2018. 11 daerah tersebut yaitu, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kabupaten Pasuruan, Kota Prabumulih, Kabupaten Enrekang, Kabupaten Minahasa Tenggara, Kabupaten Tapin, Kabupaten Puncak, Kabupaten Mamasa, Kabupaten Jayawijaya, dan Kabupaten Padang Lawas Utara.

Jumlah 11 ini berkurang dari semula 13 wilayah. Pasangan calon (paslon) dari jalur perseorangan di Kabupaten Lebak, Cecep Sumarno-Didin Saprudi, dan paslon Rohadi Widodo-Ida Retno Wahyuningsih dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Kabupaten Karanganyar “menyelamatkan” pemilih di kedua wilayah dari calon tunggal.

Profil bakal calon tunggal

10 bakal calon (balon) tunggal merupakan petahana. 1 balon lain, Andar Amin Harahap, di Padang Lawas Utara, berprofesi sebagai pegawai negeri sipil (PNS), berpasangan dengan Hariro Harahap, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Padang Lawas Utara. Berdasarkan laporan harta kekayaan yang dimuat di website Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), kekayaan Andar 6,8 miliar rupiah dan Hariro 30 miliar rupiah.

11 balon tunggal didukung oleh seluruh partai politik di daerah pemilihan masing-masing.

Di Kabupaten Tangerang, Bupati petahana, Ahmed Zaki Iskandar, yang memiliki harta kekayaan sebesar 12,7 miliar rupiah, berpasangan dengan sesama politisi Partai Golongan Karya (Golkar), Mad Romli, Ketua DPRD Kabupaten Tangerang. Harta kekayaan Romli mencapai 59,2 miliar rupiah.

Bergeser sedikit ke Kota Tangerang, petahana wali kota, Arief R. Wismansyah, berpasangan dengan petahana wakil wali kota, Sachrudin. Harta kekayaan Arief 14,3 miliar rupiah dan Sachrudin 5,9 miliar rupiah.

Kemudian, di Kabupaten Pasuruan, Mohammad Irsyad Yusuf, petahana bupati  sekaligus Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Pasuruan, pemilik kekayaan 4,8 miliar rupiah, maju bersama Mujib Imron, mantan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang saat ini menjadi pengurus Pondok Pesantren Al Yasini, Areng Areng, Wonorejo. Harta kekayan pria yang akrab disapa Gus Mujib adalah 2,04 miliar rupiah.

Beranjak ke Pilkada Prabumulih, petahana wali kota dan Ketua DPC Partai Golongan Karya (Golkar) Prabumulih, Ridho Yahya, memilih wakilnya, Andriansyah Fikri, Ketua DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Prabumulih sebagai calon wakil wali kota. Total kekayaan Ridho 7,3 miliar rupiah dan Fikri 2,6 miliar rupiah.

Di Kabupaten Enrekang, Muslimin Bando, petahana Bupati Enrekang, berpasangan dengan Asman, Ketua DPC Partai NasDem Kabupaten Enrekang. Muslimin adalah Ketua DPC Partai Golkar yang memiliki kekayaan sejumlah 30,7 miliar rupiah. Sedang calon wakilnya berharta kekayaan 414 juta rupiah.

Selanjutnya, di Kabupaten Minahasa Tenggara, petahana bupati dari PDIP, James Sumendap, melenggang bersama Jesaja Jocke Oscar Legi. Jesaja adalah kader PDIP yang berprofesi sebagai pedagang elektronik di Kecamatan Tombatu yang memiliki harta kekayaan 3,2 miliar rupiah. James sendiri melaporkan hartanya sebesar 8,3 miliar rupiah.

Berpindah pulau, petahana bupati Tapin, Muhammad Arifin Arpan, berharta kekayaan 17,2 miliar rupiah, berpasangan dengan Syafrudin Noor, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Tapin periode 2016-2021. Harta kekayaan Syafrudin mencapai 63,6 miliar rupiah.

Lalu, di Pilkada Papua, yakni Kabupaten Puncak, Willem Wandik, petahana bupati dan kader Partai Demokrat yang pernah mendapat penghargaan Indonesian Ministers Awards 2017 Goverment and BUMN, melangkah bersama Alus UK Murib, Wakil Ketua Fraksi Kerakyatan DPRD Puncak Jaya. Jumlah harta kekayaan masing-masing tak ditemukan di website KPK.

Masih di Papua, di Kabupaten Jayawijaya, Wakil Bupati Jayawijaya, Jhon Richard Banua, mencoba peruntungan dengan Marthin Yogobi, seorang PNS. Laporan kekayaan keduanya masih diperbaiki.

Bergeser ke Pulau Sulawesi, Bupati Mamasa, Ramlan Badawi, kembali mencalonkan diri. Pasangannya, Marthinus Tiranda, merupakan Wakil Ketua DPRD Mamasa dari Fraksi PKB. Keduanya melaporkan harta kekayaan sebesar 1,8 miliar rupiah dan 1,3 miliar rupiah.

Perludem: calon tunggal mengubur eksistensi partai

Direktur Eksekutif Perludem, Titi Anggraini, mengatakan bahwa calon tunggal umum terjadi di wilayah-wilayah kecil yang jumlah pemilihnya tidak signifikan. Oleh karena itu, jika partai tak mengusung calon di wilayah kecil, dalam logika partai, eksistensi partai tak begitu dirugikan.

Namun, hal ini, kata Titi, sebenarnya amat disayangkan. Menjelang Pemilu 2019, semestinya partai dapat memanfaatkan Pilkada 2018 dengan mengusung calon terbaik. Hal ini, berguna untuk menguji daya tarung partai melalui kerja-kerja pemenangan dan pengawalan suara calon.

“Dengan bergabung mengusung paslon tunggal, partai justru kehilangan momentum untuk mengevaluasi kemampuan struktur organik partai dalam merebut suara pemilih. Sekarang sebaliknya, partai malah mengubur eksistensinya dalam hegemoni petahana,” jelas Titi kepada rumahpemilu.org (24/1).

Titi berharap, masyarakat di wilayah bercalon tunggal tak bersikap skeptis dan apatis. Jika masyarakat tak sepakat dengan sang calon tunggal, masyarakat dapat mewujudkan kehendaknya dengan memilih kolom kosong di surat suara.

“Pemilih di wilayah calon tunggal bisa melakukan koreksi atas pilihan politik partai. Datang sjaa beramai-ramai ke TPS (Tempat Pemungutan Suara) dan coblos kolom kosong, jika tidak menyetujui calon tunggal. Biar ini jadi pembelajar bagi partai agar tidak menegasikan aspirasi pemilih,” tukas Titi.