Regulasi alokasi kursi di Rancangan Undang Undang (RUU) Penyelenggara Pemilu yang diajukan Pemerintah kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dinilai tidak lebih adil dari regulasi alokasi kursi dalam UU sebelumnya. Pasalnya, metode penghitungan perolehan kursi dengan Sainte Lague Modifikasi yang terdapat dalam RUU menimbulkan disparitas perolehan kursi yang lebih besar antara partai yang memperoleh suara terbanyak dengan partai yang memperoleh suara paling sedikit.
“Kalau kita simulasikan perolehan suara pada Pemilu 2014 dengan menggunakan metode penghitungan perolehan kursi yang diajukan Pemerintah di RUU, mayoritas partai mengalami pengurangan kursi. Hanya tiga partai yang diuntungkan,†terang Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR), Masykurudin Hafidz, kepada Rumah Pemilu (26/10).
Masykur kemudian menjelaskan bahwa secara sistem, metode tersebut menyebabkan adanya pengalihan perolehan kursi dari partai kecil dan menengah kepada partai besar. “Kita mau metode yang dapat mengurangi disproporsionalitas dalam mengubah suara menjadi kursi. Nah metode konversi dalam RUU baru ini malah meningkatkan disproporsionalitas. Ketidakadilan semakin bertambah,†tegas Masykur.
Disproporsionalitas penyebab ketidakadilan yang dimaksud Masykur dapat dilihat dengan data sebagai berikut.
No.
|
Partai Politik
|
Perolehan Kursi di 2014
|
Perolehan Kursi dengan Metode RUU Baru
|
Tambahan Kursi
|
Pengurangan Kursi
|
1.
|
PDI Perjuangan
|
109
|
127
|
18
|
–
|
2.
|
Golkar
|
91
|
109
|
18
|
–
|
3.
|
Gerindra
|
73
|
82
|
9
|
–
|
4.
|
Demokrat
|
61
|
57
|
–
|
4
|
5.
|
PAN
|
48
|
38
|
–
|
10
|
6.
|
PKB
|
47
|
47
|
–
|
–
|
7.
|
PKS
|
40
|
33
|
–
|
7
|
8.
|
PPP
|
39
|
30
|
–
|
9
|
9.
|
Nasdem
|
36
|
26
|
–
|
10
|
10.
|
Hanura
|
16
|
11
|
–
|
5
|
Masykur berharap Pemerintah mempertimbangkan sistem alokasi yang diajukan Sekretariat Bersama (Sekber) Kodifikasi UU Pemilu. Regulasi tersebut tercantum pada pasal 174 dan 175 RUU versi Sekber.