November 27, 2024

Tag Archives: RUU Pemilu

Waktu Pengajuan Sengketa Hasil Pemilu Legislatif Menyulitkan Peserta Pemilu

Rancangan Undang-undang (RUU) Penyelenggaraan Pemilu menentukan pengajuan sengketa hasil pemilu dilakukan pada waktu 3 x 24 jam sejak ditetapkannya hasil pemilihan legislatif (pileg). Waktu tersebut dinilai terlalu singkat dan menyulitkan peserta pemilu dalam mengajukan sengketa. Di dalam RUU, ketentuan waktu …

Read More »

Empat Persoalan Pengaturan Sengketa dalam RUU Pemilu

Ada empat persoalan dalam pengaturan sengketa non hasil pemilu di dalam Rancangan Undang-undang (RUU) Penyelenggaraan Pemilu. Pertama, terminologi laporan dengan sengketa campur aduk. Hal ini dapat dilihat pada Pasal 444 ayat (1). Terminologi laporan dalam UU kepemiluan bukan dimaksudkan untuk …

Read More »

Ukuran TSM dalam Penegakan Hukum Politik Uang Perlu Diperjelas

Rancangan Undang-undang (RUU) Penyelenggaraan Pemilu Pasal 442 ayat (1) mengadopsi UU Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) No.10/2016 mengenai sanksi administrasi bagi pelaku politik uang. Akan tetapi, ketentuan terstruktur, sistematis, dan masif (TSM) dalam pasal tersebut tidak diberikan penjelasan yang jelas, sama …

Read More »

Masyarakat Sebaiknya Dibolehkan Laporkan Dugaan Pelanggaran Pemilu Secara Lisan

Pasal 433 ayat (3) dalam Rancangan Undang-undang (RUU) Penyelenggaraan Pemilu menyatakan bahwa laporan dugaan pelanggaran pemilu mesti dilakukan secara tertulis. Hal ini merupakan kemunduran dari pengaturan sebelumnya, yakni UU No. 8/2012, yang memperbolehkan masyarakat dan pemantau pemilu melaporkan secara lisan. …

Read More »

Kerangka Hukum Pemilu di RUU Tidak Ideal

Kerangka hukum pemilu di dalam Rancangan Undang Undang (RUU) Penyelenggaraan Pemilu dinilai tidak ideal dan membingungkan. Pemerintah tidak memulai penyusunan regulasi dengan pemahaman dan definisi masing-masing pelanggaran. Pemerintah mendahulukan mekanisme penanganan pelanggaran yang seharusnya diletakkan di bagian akhir. “Persoalan struktur adalah …

Read More »

RUU Pemilu Berpotensi Molor

Masyarakat diminta mengawasi proses pembahasan RUU Pemilu di DPR. JAKARTA — Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) pesimistis rancangan undang-undang (RUU) tentang penyelenggaraan pemilu bakal rampung sebelum Juni 2017. Ketua Perludem Titi Anggraini menuturkan, jika pem bahasan terkait mekanisme pemilu …

Read More »

Diskusi RUU Penyelenggaraan Pemilu

Direktur Eksekutif Perludem Titi Anggraini menyampaikan tabel formulasi penghitungan suara dalam diskusi pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Penyelenggaraan Pemilihan Umum 2019 di Menteng, Jakarta, Minggu (6/11). Diskusi membahas sejumlah isu krusial terkait RUU Penyelenggaraan Pemilu yang telah diserahkan pemerintah kepada …

Read More »

Dua Pasal tentang Pemilu Presiden dalam RUU Pemilu Bermasalah

Ada dua pasal mengenai pemilihan presiden (pilpres) dalam Rancangan Undang Undang (RUU) Penyelenggaraan Pemilu yang dinilai bermasalah, yakni Pasal 395 dan Pasal 203 ayat (5). Pasal 395 dinilai inkonstitusional karena tidak mengakomodasi ketentuan syarat keterpilihan presiden dengan dua pasangan calon …

Read More »

Larangan Pemberitaan Survei di Masa Tenang dalam RUU Pemilu Tak Sesuai UUD 1945

Tiga pasal dalam Rancangan Undang-undang (RUU) Penyelenggaraan Pemilu, yakni Pasal 428 ayat (2) dan (6), Pasal 483, dan Pasal 254 ayat (5), melarang warga negara menyiarkan hasil survey atau jajak pendapat kepemiluan pada masa tenang. Penyiaran dinilai dapat menguntungkan atau …

Read More »

Syarat Ajukan Capres di RUU Pemilu Tak Sesuai Konsep Pemilu Serentak

Syarat mengajukan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang tertuang dalam Pasal 190 dan 192 Rancangan Undang-undang (RUU) Penyelenggaraan Pemilu dinilai tidak sesuai dengan konsep pemilu serentak—penggabungan pemilu presiden (pilpres) dan pemilu legislatif (pileg)—yang telah diputuskan oleh Mahkamah …

Read More »